Ilustrasi |
BOGOR, bogorpos.com
- Sepanjang tahun 2012, penyakit deman berdarah dengeu (DBD) yang
terjadi di Kota Bogor mengalami peningkatan tajam. Dalam catatan Dinas
Kesehatan Kota Bogor, terdapat sebanyak 1.011 kasus DBD yang ditemukan.
Kepala
Dinas Kesehatan Kota Rubaeah, mengatakan, apabila dibandingkan pada
data tahun 2011, penyakit DBD hanya berjumlah 608 kasus. "Pada tahun
2012, angka bebas jentik (ABJ) mencapai 91,2 persen. Sedangkan pada
tahun 2011, ABJ mengalami penurunan hingga 93,6 persen,"kata Rubaeh
kala menggelar Pertemuan Evaluasi Implementasi Kelompok Kerja
Operasional (Pokjanal) DBD Tingkat Kota Bogor Tahun 2013, Rabu
(24/4/13).
Masih
tingginya kasus DBD yang terjadi di Kota Bogor ditenggarai karena
minimnya perilaku masyarakat akan kebersihan. Program 3 M dengan
membersihkan bak mandi, menguras tempat penampungan air serta mengubur
barang bekas masih awam untuk dilakukan oleh masyarakat.
Dinas
Kesehatan Kota Bogor selaku garda terdepan sendiri harus mampu
menemukan titik lemah penyebab melonjaknya kasus DBD, apakah dilevel
pelaporan, pemantauan, atau dilevel koordinasi.
“Kita
harus door to door dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat
pentingnya pemberantasan jentik nyamuk. Mind set belum berubah, lebih
baik mncegah daripada mengobati,” ungkap Rubaeah.
Ditambahkannya,
Dinas Kesehatan bersama dengan masyarakat harus serius memerangi
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aides Aegypty. “Jangan
sampai menunggu lonjakan kasus. Kita harus bisa menangkap sinyal-sinyal
di lapangan dan melakukan antisipasi,”katanya.
No comments:
Post a Comment